Senin, 10 Desember 2012

objek kajian biologi

OBJEK KAJIAN BIOLOGI

Objek kajian biologi adalah semua makhluk hidup, dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang tingkat organisasi terendah sampai terkompleks. Objek kajian biologi (makhluk hidup) harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Memiliki Susunan Tubuh yang Spesifik
  2. Bernapas (Respirasi)
  3. Bergerak
  4. Memerlukan Makanan (Nutrisi)
  5. Tumbuh dan Berkembang
  6. Berkembang Biak (Reproduksi)
  7. Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilitas)
  8. Pembongkaran dan Penyusunan Zat dalam Tubuh (Metabolisme)
  9. Mengeluarkan Zat-Zat Sisa (Ekskresi)
  10. Pengaturan Keseimbangan Tubuh (Regulasi)
  11. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)
  12. Pengangkutan Zat dalam Tubuh (Transportasi)
  13. Mempunyai Alat Pewarisan Sifat (Gen)
  14. Mengalami Perubahan Tubuh Seiring Perubahan Kondisi, Waktu, dan Tempat (Evolusi)
Memiliki Susunan Tubuh yang Spesifik
Artinya setiap makhluk hidup memiliki struktur tubuh yang jelas, kompleks, dan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain, tidak ada yang sama persis.
Contoh: 
  • Setiap manusia tidak ada yang sama dari segi apapun. Sekalipun anak kembar yang dari segi muka dan sifat sama persis bagaikan pinang dibelah dua, pasti tetap ada perbedaan. Mudahnya, sidik jari setiap manusia berbeda-beda.
  • Manusia memiliki kepala, badan, kaki, tangan, dan bagian-bagian lain secara kompleks dan lengkap.
  • Dll.
Bernapas (Respirasi)
Artinya proses pengambilan gas dari luar tubuh untuk proses pembakaran bahan makanan di dalam tubuh. Gas yang diperlukan oleh makhluk hidup adalah oksigen. Proses pembakaran bahan makanan dalam tubuh menghasilkan energi atau tenaga untuk kegiatan atau aktivitas tubuh. Selain itu, pernapasan juga menghasilkan zat sisa berupa gas karbon dioksida dan uap air. Zat sisa ini dikeluarkan dari tubuh makhluk hidup ke lingkungannya.
Contoh:
  • Mamalia termasuk manusia bernafas dengan paru-paru, burung bernafas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara (cadangan udara), ikan bernafas dengan insang, reptil bernafas dengan paru-paru, amphibi bernafas dengan kulit dan paru-paru, dll.
  • Tumbuhan bernafas dengan stomata (mulut daun) dan lentisel (pori-pori pada kulit batang).
  • Dll.
Bergerak
Artinya makhluk hidup melakukan sebuah gerakan. Gerakan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu gerakan berpindah tempat dan gerakan tidak berpindah tempat. 
  • Gerakan berpindah tempat artinya berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya, dengan menggunakan alat gerak. Contoh: manusia bergerak dengan kaki dan tangan, burung bergerak dengan sayap, harimau berlari dengan tungkai, ikan berenang dengan sirip, dll.
  • Gerakan tidak berpindah tempat artinya tidak berpindah tempat, hanya bergerak tetapi tetap di tempat. Contoh: sapi mengusir lalat dengan mengibaskan ekor, gerakan tumbuhan. Tumbuhan bergerak sangat lambat dan kita tidak bisa melihatnya. Gerakan tumbuhan contohnya tumbuh ke atas, akar menembus tanah, batang mencondong ke arah matahari, kelopak bunga mekar, pengatupan daun, dll.
Memerlukan Makanan
Artinya makhluk hidup memerlukan zat makanan untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Contoh:
  • Manusia makan nasi, harimau menerkam rusa untuk dimakan, lebah menghisap nektar di bunga, dll.
  • Tumbuhan memerlukan makanan dari proses fotosintesis.
Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan artinya proses pertambahan massa, volume, ukuran, dan jumlah sel pada tubuh.
Contoh:
  • Bayi tumbuh menjadi anak kecil, anak kecil tumbuh menjadi remaja, remaja tumbuh menjadi dewasa, dewasa tumbuh menjadi tua.
  • Biji tumbuhan berkecambah, tumbuh menjadi tanaman muda, lalu menjadi tumbuhan dewasa.
Perkembangan artinya proses menuju pendewasaan dari segi sikap dan perilaku.
Contoh:
  • Pendewasaan sikap yang dimulai saat remaja. Remaja sudah berpikiran lebih dewasa dan tidak berpikiran seperti anak-anak lagi.
Faktor pertumbuhan dan perkembangan:
  • Faktor Internal (dalam tubuh) berupa genetik dan hormon.
  • Faktor Eksternal (luar tubuh, lingkungan) berupa cahaya, nutrisi, air, suhu, dll.

tokoh biologi islam

Al-Jahiz, Ilmuwan Biologi Muslim Pencetus Teori 'Struggle for Existence'

Berangkat dari sebuah kecemburuan positif -- saya menyebutnya begitu. Teman-teman saya di jurusan keilmuan lain punya tokoh ilmuwan muslim yang dapat dijadikan panutan. Mungkin akan sangat familiar bila mendengar nama-nama ini, serta keahliannya yang paling menonjol. Matematika punya al-khawarizmi, Kedokteran punya ibnu Sina, ilmu filsafat punya Al-biruni, Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosial politik , astronomi punya Ibnu al-Shatir, dan bahkan, konsep robotika modern juga ada! Subhanallah..(saya baru nemu, Al-Jazari namanya).

Kemudian saya mulai mencari, rasanya memang membutuhkan panutan – atau setidaknya teladan yang baik dan dapat memotivasi saya dalam berprofesi di kemudian hari. Karena saya percaya, penemuan gemilang di dunia Islam pada era keemasan terdahulu bukanlah hanya sebuah sejarah, melainkan suata pijakan yang nantinya akan jadi hal luar biasa bagi kemaslahatan umat dan membangunkan umat muslim dari tidur dan mimpinya yang terlalu melenakan.

Sejak zaman kekhalifahan Islam terdahulu, para pemikir dan ilmuwan muslim banyak berkontribusi bagi majunya keilmuwan di jaman sekarang. Namun sayangnya, sumbangan peradaban Muslim itu jarang diungkapkan dalam pelajaran-pelajaran sekolah di Indonesia. Hal itu tentunya membuat umat muslim jaman sekarang banyak yang tidak tahu, entah tertutup-tutupi, entah memang tidak tahu.

Nah, buat para bioblogers, jangan khawatir ya, alhamdulillah kita punya sumber inspirasi dan tokoh panutan. Hehe. Al-Jahiz.

========================================================================
Ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi adalah Al-Jahiz (781 M – 869 M).

BIOGRAFI


Nama aslinya Abu Amr Usman bin Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Bashri, lebih dikenal dengan nama Al Jahiz ( الجاحظ), adalah seorang ilmuwan terkenal keturunan Arab Negro dari Timur Afrika, dilahirkan di Basra pada 781 M - 868 M. Al Jahiz dikenal sebagai penulis untuk : Prosa Arab, Sastra Arab, Biologi, Zoologi, Sejarah, Filsafat Islam awal, Psikologi Islam, Teologi (ajaran) Mu'tazilah dan Polemik dalam politik-agama.

Kehidupan awal Al Jahiz tidaklah banyak yang diketahui selain daripada informasi mengenai keluarganya yang sangat miskin. Al Jahiz pada awalnya dipekerjakan untuk menjual ikan di sepanjang salah satu kanal air di Basra untuk membantu keluarganya. Namun, meskipun keuangan keluarganya sulit tidak menghentikan semangat Al Jahiz untuk mencari pengetahuan sejak masa mudanya. Cara yang digunakannya untuk mencari Ilmu Pengetahuan diantaranya dengan rajin berkumpul dengan sekelompok pemuda di masjid utama Basra yang biasa mendiskusikan berbagai subyek ilmu pengetahuan. Dia juga rajin mengikuti berbagai kuliah yang dilakukan dari para ahli filologi, leksikografi, dan puisi.

Selama rentang dua puluh lima tahun melanjutkan studinya, Al Jahiz telah memperoleh pengetahuan besar tentang puisi Arab, Filologi Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, dan ia mempelajari Alquran dan Hadis. Ia juga membaca buku-buku diterjemahkan dari para filsafat Yunani dan Helenistik, khususnya Aristoteles. Salah satu keberuntungan Al Jahiz dalam mencari ilmu ialah karena dizaman itu, Khalifah Abbasiyah sedang dalam fase kebangkitan budaya dan revolusi Intelektualitas, sehingga pendidikannya sangat difasilitasi diantaranya dengan banyaknya buku yang tersedia, sehingga belajar segala hal semakin mudah dilakukan.

KARIR AL-JAHIZ
Di Basra, Al-Jahiz menulis artikel tentang institusi kekhalifahan. Hal ini kemudian menjadi awal karirnya sebagai penulis. Sejak itu, ia telah menulis dua ratus buku sepanjang hidupnya yang membahas berbagai subyek termasuk tata bahasa Arab, zoologi, puisi, leksikografi, dan retorika. Dia menulis sejumlah buku luar biasa, yang dapat bertahan tiga puluh bertahan (ditinjau dari teknologi penulisan dizaman itu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat fantastis di zamannya).
Pada tahun 816 M, Al Jahiz pindah ke Baghdad yang dikala itu merupakan ibukota kekhalifahan Islam Arab. hal ini awalnya didasarkan atas kebijaksanaan Khalifah Abbasiyah yang mengumpulkan para ilmuwan dengan mendirikan Rumah Kebijaksanaan sebagai pusat penelitian. Setelah ke Baghdad, Al Jahiz kemudian pindah ke Samara dengan tujuan untuk mendapatkan pembaca yang lebih banyak dan agar dapat lebih mengembangkan dirinya. Di Kota inilah sejumlah besar buku-bukunya ditulis. Dikatakan bahwa Khalifah al-Ma'mun pernah meminta Al Jahiz untuk mengajar anak-anaknya, tapi kemudian beliau berubah pikiran ketika anak-anaknya takut akan kerusakan yang terjadi pada matanya (جاحظ العينين), dikatakan peristiwa inilah yang melatarbelakangi nama julukannya.

STRUGGLE FOR EXISTENCE
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup atau survive. Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup alias struggle for existence. Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, mahluk hidup harus berjuang.
Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, semua pelajar di Indonesia telah diperkenalkan dengan rantai makanan saat belajar biologi. Namun, tahukah Anda bahwa ilmuwan pertama yang mengungkapkan teori tentang rantai makanan itu adalah Al-Jahiz – ahli biologi Muslim? Teramat banyak, pencapaian yang dihasilkan para sarjana Muslim yang disembunyikan oleh peradaban Barat.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Dia berpendapat bahwa lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Menurut dia, asal muasal beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal.

Al-Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri.
Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat kesohor di kota Basra, Irak, itu berhasil menuliskan kitab Al-Hayawan (Buku tentang Hewan). Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang.


KITAB AL-HAYAWAN
Kitab al-Hayawan adalah sebuah ensiklopedia dari tujuh volume dari tulisan bebas, penjelasan puitis dan peribahasa menggambarkan lebih dari 350 jenis binatang. Hal ini dianggap sebagai karya paling penting Al Jahiz.

Dalam Kitab Al Hayawan, al-Jahiz adalah orang pertama yang mengeluarkan ide bahwa habitat hewan mempengaruhi kehidupan dan bentuknya, yang mana dikemudian hari hal ini menjadi teori dasar dari pembentukan Teori Evolusi Darwin dan merupakan hal yang tidak dapat dijawab oleh Charles Darwin). Al-Jahiz menganggap bahwa dampak lingkungan berpengaruh terhadap kemungkinan seekor binatang untuk bertahan hidup, dan hal pertama yang dilakukan ialah menggambarkan perjuangan untuk keeksistensiannya dari keberlangsungan seleksi alam semenjak nenek moyang hewan tersebut. Kesimpulan dari teori Al Jahiz tentang perjuangan untuk eksistensi dalam Kitab Al Hayawan telah diringkas sebagai berikut:

"Hewan harus berjuang untuk eksistensinya (jenisnya), untuk sumber daya yang tersisa, untuk menghindari dimakan dan untuk berkembang biak. Faktor lingkungan turut mempengaruhi suatu organisme untuk mengembangkan karakteristik baru untuk memastikan kelangsungan hidup jenisnya akan berubah menjadi spesiaes yang baru. Hewan yang bertahan akan berkembang biak dan mewariskan karakteristik (hasil perjuangan) mereka kepada keturunan. " (Gary Dargan, Intelligent Design, Encounter, ABC)

Al-Jahiz juga yang pertama untuk membahas tentang rantai makanan, dan menulis contoh berikut dari rantai makanan: (Frank N. Egerton, "Sejarah dari Ilmu Ekologi, Bagian 6: Ilmu Bahasa Arab - Asal-Usul dan" Zoologi, Buletin Ecological Society of America, 2002 April: 142-146 [143] )

"Nyamuk akan pergi mencari makanan mereka, yang mereka tahu secara naluri alamiah (insting) bahwa darah adalah hal yang membuat mereka tetap hidup. Begitu mereka melihat gajah, kuda nil atau hewan lain, mereka tahu bahwa kulit telah dibentuk untuk melayani mereka sebagai makanan, dan jatuh di atasnya, mereka menusukan giginya sampai dia yakin bahwa kedalamannya telah cukup untuk menghisap darah. Begitu juga lalat, walaupun mereka hinggap pada berbagai jenis makanan, namaun pada prinsipnya melakukan hal yang sama dengan nyamuk. Dan pada kesimpulannya, semua hewan tidak bisa bertahan tanpa makanan, ada yang dengan berburu hewan dan ada yang diburu. "

Pada abad ke-11, al-Khatib al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz telah menjiplak beberapa bagian dari Kitab Hewan karya Aristoteles, (Peters, F. E., Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in Islam , New York University Press, NY, 1968.) tapi para ahli modern telah menemukan bahwa pengaruh Aristoteles sedikit sekali dalam hasil karya Al Jahiz (al-Baghdadi mungkin tidak begitu memahami dengan karya Aristoteles secara mendalam) pada subjek. (Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in Islam by FE Peters", Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London 34 (1), p.). Secara khusus, bahkan dikatakan bahwa Aristoteles tidak memilki pengaruh apapun dalam teori yang dikemukan Al Jahiz Ide mengenai seleksi alam, determinisme lingkungan dan rantai makanan.

Ahli biologi Muslim lainnya yang mengkaji tentang evolusi adalah Al-Mashudi. Buah pikirnya dituangkan dalam kitab Al-Tanbih wal Ishraq. Selain itu, ilmuwan lainnya yang mengungkapkan teori evolusi bernama Ibnu Masikawaih.
Dalam kitabnya The Epistles of Ikhwan Al-Safa, dia mengungkapkan tentang bagaimana species berkembang ke dalam sapa, kemudian air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Hasil karya Ibnu Masikawaih itu begitu populer di benua Eropa. Malah, terori evolusi itu telah memberi banyak pengaruh kepada Darwinisme.

Minggu, 02 Desember 2012

tahapan bayi dalam rahim

Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim


Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar, disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

kajian air mani dalam al Qur'an

Campuran Dalam Air Mani

Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur'an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)
Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia. 

konsep kerja otak dalam kitab suci al Qur'an



Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al Qur'an, 96:15-16)
Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:
Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)
Buku tersebut juga mengatakan:
Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)
Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.
Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu. 

puisi biologiku


Puisi Biologi (Curhat Phytoplankton)


Aku menghilang di tengah gelombang sargassum
Terlena karena lautan tanpa garam, mengapung..
Aku telah lupa bahwa ada satu pigmen yang hilang
fikoeritrin yang telah memerahkan wajahku
Untuk malu pada kehidupan sebagai fitoplankton kecil yang hina


Tapi aku sadar,
Aku telah menjadi mangsa si buas perut besar
Yang seenaknya saja memasukkanku ke perangkap gigi - gigi sisirnya
Seenaknya saja dia menelanku yang gundah gulana
Sesukanya saja membuat aku semakin terhina


Namun semua ku terima
ini lebih baik.
Dari pada aku bersama koloniku membludak.
hanya menambah penuh lautan
dan lebih parah lagi
membiarkan aku gemuk karena klorofil yang terus memasak

SIKLUS BIOKIMIA


Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon.
1. Siklus Nitrogen (N2)Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas danNitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar.
Gbr. Siklus Nitrogen di Alam
2. Siklus FosforDi alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar

Gbr. Siklus Fosfor di Alam
3. Siklus Karbon dan OksigenDi atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam

pandangan al Qur'an terhadap teori evolusi


Manusia sering disebut-sebut sebagai hasil evolusi dari kera. Sejak terlontarnya teori evolusi yang sangat terkenal itu, ilmuan-ilmuan dibarat tak ada bosannya dalam melakukan penelitian disana-sini. Mereka membanding-bandingkan bentuk tubuh manusia purba yang satu dan yang lainnya guna memuktikan teori evolusi tersebut.
Padahal Charles Darwin sendiri tidak mengatakan bahwa manusia adalah keturunan kera. Teori Darwin mengenai kejadian manusia hanyalah semacam dugaan atau telaah semata dan selanjutya evolusi – evolusi yang telah ada hanyalah imaginasi dari beberapa ahli paleontology saja. Namun akibatnya masyarakat pada waktu itu menarik kesimpulan dari teori Darwin bahwa manusia adalah keturunan kera.
Hal ini tentu sangat bertentangan dengan apa yang tertulis dalam kitab suci. Dalam Kitab suci kaum Nasrani - Injil tertulis bahwa manusia adalah ciptaan tuhan dan bukan keturuan kera. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh CharlesDarwin sehingga saat itu orang mulai berpendapat bahwa makna kitab Injil yang dianggap sebagai “the word of god” adalah salah dan mereka mulai bepikir bahwa ilmu pengetahuan bertentangan dengan agama.
Namun masalah tersebut dapat dijawab oleh Al-Quran melalui ayat-ayat yang terkandung didalamnya. Dr. Mauruce Bucaille, seorang pakar kedokteran asal perancis pun dalam penelitiannya pun merujuk pada Al-Quran. Ia berpendapat Al-Quran berisikan konsep – konsep ilmu moderen yang waktu kitab suci tersebut diturunkan ke bumi dan data – data tersebut belum dikenal di timur maupun di barat.
Dalam islam, manusia adalah makhluk yang palin sempurna, karena ia memiliki akal dan perasaan.
Dalam surat Al- Hijir ayat 28 Allah berfirman “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”. Firman Allah dalam kalimat ‘ maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud’ menandakan bahwa manusia lebih tinggi derajatnya daripada malaikat sekalipun. Jika dalam al-quran malaikat digambarkan sebagai makhluk Allah yang Indah maka pantaskah manusia – manusia purba disebut lebih sempurna daripada malaikat ?
Dalam Al-Quran pun terdapat ayat – ayat lain berkaitan dengan kejadian manusia.
“ dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (Al-Quran 23 : 12)
“ Kami telah menciptakan ,mereka (manusia) dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila kami menghendaki, kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang –orang yang serupa dengan mereka.” (Al-Quran 76:28)
“ Jika dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan apa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikanmu dari keturan orang – orang lain.” (Al-Quran 6:133)
Dari ayat-ayat diatas Dr. Maurice Bucaille menyimpulkan bahwa manusia bukanlah berasal atau hasil evolusi dari kera. Kelompok manusia purba pernah hidup di bumi ini dalam bentuk tubuh yang berbeda – beda yang semuanya adalah menurut rencana Tuhan. Kelompok manusia purba hidup dan punah dan digantikan oleh kelompok lain. Itulah yang dikemukakan Al-Quran. Akhirnya, Dr. Maurice bucaile dalam bukunya menyatakan bahwa sia – sialah mencari perbedaan dari Al-Quran dan data-data paleontology atau dengan informasi mengenai evolusi karena sesungguhnya apa yang disebut evolusi memang tidak pernah ada.